Baca juga Surat untuk Rain part 1
Beberapa bulan kemudian,
kudengar seseorang sedang menaruh hati padanya. Wajar saja! Rain sangat baik.
Hampir semua wanita sangat tergila-gila padanya. Akupun mulai menghindarinya,
mencoba menjaga jarak dan memberi ruang bagi Rain dan wanita itu agar lebih
dekat. Mungkin mereka membutuhkannya, pikirku. Kubatasi berkirim pesan, hanya
yang sangat urgent saja. Aku sendiri
yang memilih untuk menghindar. Aku menjauh. Tapi, sungguh hatiku sangat sakit
dan terluka.
Rain pun semakin dekat
dengan wanita tersebut. Tapi, aku masih selalu tersenyum di hadapan mereka. Aku
mulai penasaran bagaimana hubungan Rain dengan wanita itu?
Suatu hari, aku
memberanikan diri untuk bertanya kepadanya.
“Rain, bagaimana dengan
Maya? Apa kau mulai menyukainya?” Tanyaku dengan penuh hati-hati.
“Secara fisik dan sikap
dia baik. Tapi, ada hal-hal yang diriku tidak bisa connect dengannya, lebih tepatnya mungkin tidak ada chemistry”, jawab Rain saat itu.
Seperti biasa, aku hanya
diam dan tersenyum tipis. Tidak banyak komentar tapi aku sedikit lega
mendengarnya. Artinya masih ada peluang untukku.
Peluang?
Apakah aku
menginginkannya?
Bukankah kutahu bahwa
aku bukan tipe wanita yang didambakan oleh Rain? Lalu mengapa aku bahagia
mendengar Rain tidak tertarik pada Maya?
Yaa, aku memang mencintai Rain. Tapi, aku
tidak pernah berharap lebih dari itu. Rain sangat baik. Dia berhak mendapatkan
wanita yang sangat baik. Dan wanita itu bukanlah aku. Rain sangat perhatian
kepadaku. Dia bahkan sangat menjaga perasaanku. Tapi, tidak pernah aku menyalah-artikan
kebaikannya itu sebagai cinta. Aku tahu bahwa baginya itu adalah bagian dari
kisah persahabatan yang ia sedang jalani denganku. Seperti yang aku katakan di
awal bahwa aku sangat mengenal Rain. Dia adalah seseorang yang berbeda.
Mengetahui Rain tidak
tertarik pada Maya membuatku berpikir tak perlu lagi untuk menjaga jarak
dengannya. Akupun kembali dekat dengannya. Di antara semua sahabat yang kumiliki, selain pada Lila, pada
Rain-lah aku banyak bercerita, curhat, meminta pendapat dan sebagainya. Dan
Alhamdulillah, saran yang diberikan olehnya
selalu tepat. Dia bisa membangkitkan semangatku yang terkadang hampir
mati. Rain bagaikan nyawa bagiku.
Kami
menjalani hari-hari sebagai sahabat. Semakin hari kamipun semakin dekat. Bahkan
sangat dekat. Dia mulai menceritakan padaku tentang dirinya dan keluarganya.
Tentang pribadinya. Tentang teman-temannya. Tentang segala yang ia sukai dan
tidak sukai. Kami mulai sering saling mengirim pesan setiap hari. Sering
berbicara melalui telepon. Sejam, dua jam, bahkan pernah suatu malam kami
berbicara hampir tiga jam. Aku mulai terbiasa dengan pesan-pesan dan telepon
darinya. Bahagia sekali rasanya jika nada dering yang kusetting khusus untuk
nomornya berbunyi di Handphoneku. Tak
menunggu lama, pasti segera kujawab. *smile*
Dia memperlakukanku
dengan sangat baik. Tanpa kuminta, dia pasti selalu ada untukku. Dia adalah
seorang sahabat yang sangat berbeda.
Setelah tiga tahun lebih
menyimpan perasaan ini sendiri, aku lalu memutuskan untuk berbagi kisah ini
pada dua orang sahabat yang sangat kupercaya, yaitu Puteri dan Lila. Aku
menceritakan semua tentang perasaanku terhadap Rain pada mereka berdua. Mereka
mendengarkan dengan sangat baik. Mencoba menerka apakah kira-kira Rain juga
mencintaiku? Sesekali mereka tertawa karena tak menyangka ini akan terjadi
padaku. Mereka memberiku masukan yang sangat berarti, tentunya mereka tak ingin
melihatku terluka.
Kukatakan pada mereka
bahwa aku tidak pernah bermimpi untuk dicintai oleh Rain. Diperlakukan dengan
sangat baik sebagai seorang sahabat olehnya itu sudah sangat lebih dari cukup.
Biarkan Rain hanya menganggapku sebagai sahabat dan biarkan aku mencintainya
dalam diam. Suatu hari nanti, akan kukatakan semua tentang perasaanku
kepadanya. Akan kukatakan bahwa aku mencintainya. Dia berhak tahu hal ini. Tapi
itu nanti, yang entah kapan akan kulakukan? Jadi saat ini, biarkan aku
menikmati rasa ini sendiri.
To be
continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon tinggalkan komentar setelah membaca ya teman-teman.
Harap nama jelas. No Anynomous, please ^,^